AMBON, cahaya-nusantara.com

Sekretaris Jenderal DPP PDI- Perjuangan, Dr. Ir. Hasto Kristiyanto, M.M., menegaskan bahwa Maluku memiliki posisi strategis untuk menjadi pusat pembangunan maritim nasional.

Hal ini disampaikan dalam arahannya pada Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan Provinsi Maluku yang digelar di Hotel Santika lantai 5, Minggu (2/11/2025).

Dengan mengusung subtema “Kedaulatan Maritim Maluku, Jalan Politik Kerakyatan Menuju Keadilan Sosial”, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi PDI Perjuangan Maluku untuk memperkuat konsolidasi organisasi dan mengokohkan struktur partai di daerah kepulauan.

“Wilayah kepulauan seperti Maluku seharusnya menjadi pusat orientasi pembangunan maritim dan inovasi kelautan nasional. Bung Karno telah menegaskan, laut adalah halaman depan bangsa. Karena itu, visi kemaritiman harus menjadi arah politik dan pembangunan rakyat,” tegas Hasto di hadapan peserta konferensi.

Hasto menuturkan, visi kedaulatan maritim yang diwariskan Presiden Soekarno harus diwujudkan secara konkret oleh kader PDI Perjuangan, terutama di wilayah yang memiliki potensi laut melimpah seperti Maluku.

Menurutnya, laut bukan sekadar sumber daya ekonomi, tetapi juga simbol jati diri bangsa yang menghubungkan berbagai pulau dan kebudayaan Indonesia.

“Maluku adalah negeri seribu pulau, dan dari sini semangat maritim Indonesia harus bangkit. Laut bukan pemisah, melainkan pemersatu bangsa,” ujar Hasto.

Lebih jauh, Hasto mengungkapkan komitmen PDI Perjuangan untuk mendorong Maluku menjadi pusat riset dan inovasi kelautan terbesar di Asia Tenggara, sejalan dengan cita-cita Bung Karno saat mendirikan Universitas Pattimura sebagai pusat pendidikan dan penelitian kelautan di Indonesia Timur.

“Warisan ideologis Bung Karno harus diterjemahkan dalam tindakan nyata. PDI Perjuangan menaruh perhatian besar agar Maluku tumbuh sebagai pusat kemaritiman dunia,” katanya.

Ia menegaskan, pembangunan Maluku harus berpijak pada potensi laut yang besar, melalui pendekatan ekonomi biru yang berkeadilan sosial, berpihak pada nelayan, serta memperkuat kemandirian masyarakat pesisir.

Hasto juga menyampaikan pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tentang pentingnya The Power of Idea atau kekuatan gagasan dalam menghadapi tantangan politik dan ekonomi global.

“Republik ini tidak lahir dari kekuatan modal, tetapi dari kekuatan ide dan semangat juang. Itulah warisan Bung Karno yang harus terus kita rawat,” tandasnya.

Hasto mendorong para kader di Maluku untuk merekrut dan membina generasi muda agar menjadi pelopor gerakan politik rakyat.

“Sejarah PDI Perjuangan adalah sejarah anak muda. Bung Karno dan Ibu Mega memulai perjuangan mereka di usia muda. Karena itu, partai harus melahirkan pemimpin muda yang berpikir, bekerja, dan berjuang untuk rakyat,” ujarnya.

Konferda dan Konfercab PDI Perjuangan Maluku menjadi wadah konsolidasi sekaligus refleksi bagi seluruh kader untuk meneguhkan nilai-nilai marhaenisme di tengah tantangan global.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat soliditas partai, memperdalam ideologi perjuangan, dan menjadikan Maluku sebagai garda depan dalam mewujudkan Indonesia berwawasan samudera sebuah visi besar yang digagas Bung Karno dan terus diperjuangkan oleh PDI Perjuangan.

“Ketika kita menjaga laut, berarti kita menjaga masa depan bangsa. Dari Maluku, semangat kemaritiman Indonesia akan terus menyala,” pungkas Hasto.(CN-02)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *