
AMBON, cahaya-nusantara.com
Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon, Christian Tutkloy, S.Pi, menegaskan bahwa kegiatan musik dan kreativitas komunitas lokal merupakan motor penggerak pariwisata di Kota Ambon. Hal ini disampaikan Tutkloy saat menghadiri pembukaan Amboina International Music Festival (AIMF) dan 6 Tahun Anniversary Ambon City of Music (ACOM) di Ballroom Hotel Zest, lantai 9, Kamis (30/10/2025).
Acara pembukaan AIMF 2025 berlangsung meriah dengan kehadiran peserta dari dalam dan luar negeri, disertai dengan talk show dan pemberian cendera mata dari ACOM serta Pemerintah Kota Ambon.
Photo 2
Dalam wawancaranya, Tutkloy menyoroti peran aktif komunitas musik di berbagai wilayah, termasuk AMGPM Cabang Amahusu, yang secara konsisten menggelar kegiatan kreatif yang berdampak pada promosi pariwisata.
“Komunitas di Amahusu secara kontinyu melaksanakan event-event yang berkorelasi dengan pariwisata. Sabtu, 1 November 2025 nanti, mereka akan menggelar kegiatan di kawasan Hutan Musik yang telah dibangun di sana,” ujar Tutkloy.
Ia menjelaskan, meski sempat terkendala cuaca dan longsor, kawasan Hutan Musik tetap dimanfaatkan sebagai ruang ekspresi bagi komunitas kreatif. Ke depan, Dinas Pariwisata akan mendorong kolaborasi lebih erat antara pelaku ekonomi kreatif dan sektor pariwisata untuk menghidupkan kembali destinasi musik di Kota Ambon.
“Even-even seperti ini sebenarnya bukan didukung oleh pariwisata, tapi justru mendukung pariwisata itu sendiri,” tegasnya.
Tutkloy juga menyebutkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan GM Angkasa Pura untuk membuka kembali ruang pertunjukan live music di area bandara. Kesempatan itu bertepatan dengan kunjungan Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif, Agustina Rahayu, serta Jaksa Agung RI, yang memberikan apresiasi atas geliat musik di Ambon.
Menurut Tutkloy, setelah pandemi Covid-19, banyak venue musik yang tidak lagi dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, Dinas Pariwisata akan kembali menggerakkan komunitas musik agar lebih aktif memanfaatkan ruang publik yang ada.
“Kami ingin komunitas musik kembali mengeksplor potensi mereka. Dengan begitu, pariwisata dan ekonomi kreatif bisa tumbuh bersama,” tutupnya.(CN-02)
