AMBON, cahaya-nusntara.com
Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon mengalami perubahan signifikan dalam penyaluran beasiswa bagi mahasiswa asli Papua tahun ini. Jika sebelumnya program bantuan diberikan melalui skema “Aku Cinta Papua”, kini Kementerian Agama Republik Indonesia menggantinya dengan pola pembiayaan langsung dari pusat.
Rektor IAKN Ambon, Prof. Dr. Yance Z. Rumahuru, M.A.,di ruang kerjanya,kamis,(14/8/2025) menjelaskan bahwa skema baru ini membuat kuota penerima beasiswa berkurang drastis dibanding tahun lalu.
“Kalau sebelumnya IAKN Ambon bisa membiayai sekitar 20 sampai 23 mahasiswa asli Papua setiap tahun, tahun ini hanya 9 orang saja. Namun, perbedaannya, beasiswa sekarang lebih besar dan sudah termasuk biaya hidup,” ungkapnya.
Beasiswa Lebih Besar, Cakup Biaya Hidup
Perubahan skema pembiayaan ini dianggap lebih menguntungkan bagi penerima beasiswa. Jika tahun-tahun sebelumnya bantuan pendidikan belum mencakup kebutuhan hidup mahasiswa, kini Kementerian Agama menanggung seluruh biaya kuliah, SPP atau UKT, serta kebutuhan dasar seperti kos-kosan dan makan.
“Beasiswa kali ini bisa meng-cover semua, tidak hanya biaya kuliah. Nilainya pun lebih besar dibandingkan KIP Kuliah sebelumnya yang hanya sekitar Rp12 juta,” jelas Prof. Rumahuru.
Komitmen IAKN Ambon Dukung Program Afirmasi
Rektor menegaskan bahwa keberadaan mahasiswa asli Papua menjadi perhatian serius bagi IAKN Ambon. Kampus berkomitmen memastikan setiap kebijakan pemerintah, terutama yang bersifat afirmasi, berjalan optimal.
IAKN Ambon juga terus berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua dan Papua Barat untuk memastikan tidak ada kendala dalam pelaksanaan program ini.
“Kadang ada mahasiswa yang tidak bisa menyelesaikan studi tepat waktu, tapi kami tetap mendorong mereka agar bisa lulus sesuai target,” pungkasnya.
Dengan skema baru ini, meskipun jumlah penerima beasiswa berkurang, mahasiswa Papua di IAKN Ambon diharapkan dapat lebih fokus pada studi tanpa terbebani masalah biaya hidup.
(CN02)